• UGM
  • Webmail
  • Simaster
  • Perpustakaan
  • Portal Akademik
Universitas Gadjah Mada Departemen Silvikultur
FAKULTAS KEHUTANAN
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
    • Program Studi
  • Fasilitas
    • Green House
    • Hutan Pendidikan Wanagama
  • Laboratorium
    • Silvikultur dan Agroforestri
    • Fisiologi dan Tanah Hutan
    • Perlindungan dan Kesehatan Hutan
    • Pemuliaan Pohon
  • Beranda
  • Berita Departemen
  • Prospek Ekonomi Gaharu

Prospek Ekonomi Gaharu

  • Berita Departemen
  • 13 October 2016, 05.18
  • Oleh: admin
  • 0

1.a Klasifikasi Kualitas Gaharu

Gaharu kualitas paling baik adalah gaharu yang dihasilkan dari jenis Aquilaria spp., Famili Thymelaeaceae dikenal dengan nama dagang gaharu beringin. Semakin tinggi kandungan resin di dalam gaharu, semakin tinggi pula harga jualnya. Kualitas gaharu secara nasional ditetapkan dalam SNI 01-5009.1-1999 Gaharu.

Gubal adalah kayu berwarna hitam dari pohon penghasil gaharu yang beraroma kuat. Kemedangan adalah kayu yang memiliki penampakan fisik berserat kasar, lunak, dan berwarna cokelat sampai abu-abu. Kemedangan memiliki kandungan damar wangi yang beraroma lemah. Abu adalah kelas terakhir berupa serbuk kayu hasil pengerokan atau sisa penghancuran kayu gaharu. Sampai saat ini, kualitas kayu gaharu masih ditentukan secara visual dan cenderung subjektif.

1.b Nilai Ekonomi Gaharu

Penerimaan devisa negara oleh kontribusi gaharu menunjukkan terus meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mendata nilai ekspor gaharu mencapai US $ 2 juta pada tahun 1990-1998 dan meningkat menjadi US $ 2,2 juta pada tahun 2000. Sejak periode 2000 sampai akhir 2002, ekspor menurun mencapai nilai hanya US $ 600.000. Penurunan ini disebabkan oleh semakin sulitnya mendapatkan gaharu.

Harga getah gaharu saat ini mencapai Rp 5-20 juta/ kg. Harga tergantung dengan jumlah dan kualitas dari gaharu tersebut. Gaharu kualitas rendah yang berwarna kekuningan laku dijual dengan harga Rp 2-5 juta/ kg, sedangkan gaharu kualitas baik yang berwarna hitam laku dijual Rp 15-20 juta/ kg, bahkan ditingkat pengguna akhir mencapai harga US $ 10.000/ kg. Harga gaharu mencapai Rp 800.000/ kg ditingkat pengepul di Kalimantan.

Jarak tanam 3 m x 3 m atau 1100 pohon/ ha ditaksir mampu menghasilkan sekitar 2 ton gaharu/ ha. Bila diasumsikan gaharu yang dihasilkan adalah gaharu dengan kualitas rendah seharga Rp 250-300 ribu/kg, maka pendapatan diperoleh sebesar Rp 500-600 juta/ha. Bila gaharu kualitas baik yang dihasilkan seharga Rp 600 ribu/kg, maka pendapatan diperoleh minimal Rp 1,6 milyar/ha. Hal ini merupakan usaha yang menjanjikan untuk kurun waktu usaha kurang lebih 10 tahun.

Gaharu dikelompokkan menjadi beberapa kelas mutu di pasaran saat ini. Rincian kelas mutu dan harga adalah sebagai berikut:

  1. Gaharu double super seharga Rp 30-40 juta/kg.
  2. Gaharu super tanggung seharga Rp 15-30 juta/kg.
  3. Gaharu TG-B seharga Rp 5-15 juta/kg.
  4. Kemedangan seharga Rp 2-5 juta/kg.
  5. Gaharu teri seharga Rp 1-2 juta/kg.
  6. Abu atau bubuk gaharu seharga Rp 20-50 ribu/kg.

Banyak pembeli yang siap membeli gaharu sehingga tidak perlu dikhawatirkan terkait pemasaran gaharu. Banyak negara mengimpor gaharu dalam jumlah cukup banyak yaitu diantaranya: Saudi Arabia, Kuwait, Yaman, Uni Emirat, Turki, Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat. Budidaya gaharu adalah suatu investasi yang menguntungkan.

1.c Pemasaran Gaharu

Pemasaran gaharu terdiri dari dua cara. Pemasaran dalam negeri dan pemasaran luar negeri. Pemasaran luar negeri meliputi pemasaran ke berbagai negara pengimpor gaharu melalui peran eksportir. Pemasaran dalam negeri adalah pemasaran dengan skema gaharu dari petani dijual kepada pengumpul. Pengumpul terdiri dari berbagai tingkatan mulai dari lapangan sampai retailer di kota. Pengumpul tingkat akhir dapat menjual gaharu ke konsumen di dalam negeri ataupun kepada eksportir.

REFERENSI: Firmansyah dan Hastuti, E.D. 2012. Budidaya Gaharu dan Inokulasi. Pusat Pengembangan Penyuluhan Kehutanan. Kementerian Kehutanan. Jakarta.

Kabar Fakultas

Kabar UGM

  • Pekerja Informal Bertambah, Pemerintah Diminta Perkuat Kebijakan Ekonomi Inklusif  19 May 2025
  • GIK UGM Pertemukan Inovator Lokal dengan Modal Ventura 19 May 2025
  • AS Kenakan Tarif Tinggi ke Indonesia, Dosen UGM Sebut Nikel Bisa Jadi Daya Tawar Negosiasi 19 May 2025
Flag Counter
Universitas Gadjah Mada

Departemen Silvikultur
Fakultas Kehutanan (FKT) – UGM
Jl. Agro No. 1, Bulaksumur
Yogyakarta, Indonesia, 55281
E-mail : kadep-silvikultur.fkt@ugm.ac.id

Pranala Penting

  • Pendaftaran Mahasiswa Baru
  • Info Beasiswa
  • Sistem Kredit Semester

Media Sosial

  • Himaba
  • Facebook
  • Instagram

© Depertemen Silvikultur 2021

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju