1.a Klasifikasi Kualitas Gaharu
Gaharu kualitas paling baik adalah gaharu yang dihasilkan dari jenis Aquilaria spp., Famili Thymelaeaceae dikenal dengan nama dagang gaharu beringin. Semakin tinggi kandungan resin di dalam gaharu, semakin tinggi pula harga jualnya. Kualitas gaharu secara nasional ditetapkan dalam SNI 01-5009.1-1999 Gaharu.
Gubal adalah kayu berwarna hitam dari pohon penghasil gaharu yang beraroma kuat. Kemedangan adalah kayu yang memiliki penampakan fisik berserat kasar, lunak, dan berwarna cokelat sampai abu-abu. Kemedangan memiliki kandungan damar wangi yang beraroma lemah. Abu adalah kelas terakhir berupa serbuk kayu hasil pengerokan atau sisa penghancuran kayu gaharu. Sampai saat ini, kualitas kayu gaharu masih ditentukan secara visual dan cenderung subjektif.
1.b Nilai Ekonomi Gaharu
Penerimaan devisa negara oleh kontribusi gaharu menunjukkan terus meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mendata nilai ekspor gaharu mencapai US $ 2 juta pada tahun 1990-1998 dan meningkat menjadi US $ 2,2 juta pada tahun 2000. Sejak periode 2000 sampai akhir 2002, ekspor menurun mencapai nilai hanya US $ 600.000. Penurunan ini disebabkan oleh semakin sulitnya mendapatkan gaharu.
Harga getah gaharu saat ini mencapai Rp 5-20 juta/ kg. Harga tergantung dengan jumlah dan kualitas dari gaharu tersebut. Gaharu kualitas rendah yang berwarna kekuningan laku dijual dengan harga Rp 2-5 juta/ kg, sedangkan gaharu kualitas baik yang berwarna hitam laku dijual Rp 15-20 juta/ kg, bahkan ditingkat pengguna akhir mencapai harga US $ 10.000/ kg. Harga gaharu mencapai Rp 800.000/ kg ditingkat pengepul di Kalimantan.
Jarak tanam 3 m x 3 m atau 1100 pohon/ ha ditaksir mampu menghasilkan sekitar 2 ton gaharu/ ha. Bila diasumsikan gaharu yang dihasilkan adalah gaharu dengan kualitas rendah seharga Rp 250-300 ribu/kg, maka pendapatan diperoleh sebesar Rp 500-600 juta/ha. Bila gaharu kualitas baik yang dihasilkan seharga Rp 600 ribu/kg, maka pendapatan diperoleh minimal Rp 1,6 milyar/ha. Hal ini merupakan usaha yang menjanjikan untuk kurun waktu usaha kurang lebih 10 tahun.
Gaharu dikelompokkan menjadi beberapa kelas mutu di pasaran saat ini. Rincian kelas mutu dan harga adalah sebagai berikut:
- Gaharu double super seharga Rp 30-40 juta/kg.
- Gaharu super tanggung seharga Rp 15-30 juta/kg.
- Gaharu TG-B seharga Rp 5-15 juta/kg.
- Kemedangan seharga Rp 2-5 juta/kg.
- Gaharu teri seharga Rp 1-2 juta/kg.
- Abu atau bubuk gaharu seharga Rp 20-50 ribu/kg.
Banyak pembeli yang siap membeli gaharu sehingga tidak perlu dikhawatirkan terkait pemasaran gaharu. Banyak negara mengimpor gaharu dalam jumlah cukup banyak yaitu diantaranya: Saudi Arabia, Kuwait, Yaman, Uni Emirat, Turki, Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat. Budidaya gaharu adalah suatu investasi yang menguntungkan.
1.c Pemasaran Gaharu
Pemasaran gaharu terdiri dari dua cara. Pemasaran dalam negeri dan pemasaran luar negeri. Pemasaran luar negeri meliputi pemasaran ke berbagai negara pengimpor gaharu melalui peran eksportir. Pemasaran dalam negeri adalah pemasaran dengan skema gaharu dari petani dijual kepada pengumpul. Pengumpul terdiri dari berbagai tingkatan mulai dari lapangan sampai retailer di kota. Pengumpul tingkat akhir dapat menjual gaharu ke konsumen di dalam negeri ataupun kepada eksportir.